Pengertian Ahlussunnah Wal Jama'ah 2
April 15, 2020
Add Comment
Salah satu alasan dipilih ya ulama ulama salafuna al-sholih sebagai panutan dalam Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah karena mereka terbukti membawa ajaran-ajaran yang sesuai dengan inti sari Agama Islam yang telah digariskan oleh Nabi Muhammad Saw dan para Sahabatnya, Dan mengikuti hal tersebut merupakan suatu kewajiban bagi umat. Nabi Muhammad SAW bersabda :
عن عبدالرحمن بن عمرو السلمي انه سمع العرباض بن سارية قال وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ فعليكم بما عرفتم من سنثي وسنة الخفاء الراشدين النهدين (مسند احمد بن حنبل. رقم ٩١٥٦١)
"Dari 'Abdurrahman bin Amr al-Sulami, Sesungguhnya ia mendengar al-Irbadh bin Sariyah berkata," Rasulullah SAW menasehati kami, "Kalian wajib berpegang teguh pada sunnahku (apa yang aku ajarkan) dan perilaku al-Khulafa' al-Rasyidi yang mendapatkan petunjuk." (Musnad Ahmad bin Hanbal, [16519]).
Karena itu, sebenarnya Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah merupakan Islam yang murni sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan sesuai dengan apa yang telah digariskan dan diamalkan oleh para sahabatnya.
Ketika Rasulullah SAW menerangkan Bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan, dengan tegas Nabi SAW menyatakan bahwa yang benar adalah mereka yang tetap berpedoman pada apa saja yang diperbuat oleh Nabi SAW dan para sahabatnya pada waktu itu (Ma ana alaihi al-yawm wa ashhabi).
Maka, Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah sesungguhnya beukanlah aliran baru yang muncul sebagai reaksi dari beberapa aliran yang menyimpang dari ajaran Agama Islam. Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah justru berusaha untuk menjaga Agama Islam dari beberapa aliran yang akan mencerabut Agama Islam dari akar dan pondasi semula, Setelah aliran-aliran itu semakin merajalela, tentu diperlukan suatu gerakan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan kembali ajaran murni Islam. Sekaligus merupakan salah satu jalan mempertahankan, memperjuangkan dan mengembalikan agama Islam agar tetap sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dan para Sahabat. (Khithah Nahdliyyah, 19-20).
Jika sekarang banyak kelompok yang mengaku dirinya termasuk Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah, maka mereka harus membuktikan dalam praktikkan keseharian bahwa ia benar-benar telah mengamalkan sunnah Rasulullah SAW dan sahabatnya. Abu Sa'id al-Khadimi berkata :( فاء قيل)
كل فر قة تد عي انها السنة والجماعة(قلنا ذلك لا يكون بالدعوى بل بتطبيق القول و الفعل وذلك بان السبة إلى زما ننا إنما يمكن بمطا بقة صحاح الا حاديث ككتب الشيخين وغير هما من الكتب التي اجمع على وثا قتهن). (البر طقة شرح الطر طقة ص ١١١-١١٢)
"(Jika ada yang bertanya) semua kelompok mengaku dirinya sebagai golongan Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah. Jawaban kami adalah: bahwa Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah itu bukan hanya klaim semata, namun harus diwujudkan (diaplikasikan) dalam perbuatan dan ucapan. Pada zaman kita sekarang ini, perwujudan itu dapat dilihat dengan mengikuti apa yang tertera dalam Hadits-hadits yang shahih, Seperti shahih al-Bukhari, Shahih Muslim dan kitab-kitab yang telah disepakati validitasnya." (Al-Bariqah Syarah al-Thariqah, hal 111-112).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan bahwa Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah merupakan ajaran yang sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dan itu tidak bisa hanya sebatas klaim semata, namun harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari.
Wallahu 'a'lam bishawaf
عن عبدالرحمن بن عمرو السلمي انه سمع العرباض بن سارية قال وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ فعليكم بما عرفتم من سنثي وسنة الخفاء الراشدين النهدين (مسند احمد بن حنبل. رقم ٩١٥٦١)
"Dari 'Abdurrahman bin Amr al-Sulami, Sesungguhnya ia mendengar al-Irbadh bin Sariyah berkata," Rasulullah SAW menasehati kami, "Kalian wajib berpegang teguh pada sunnahku (apa yang aku ajarkan) dan perilaku al-Khulafa' al-Rasyidi yang mendapatkan petunjuk." (Musnad Ahmad bin Hanbal, [16519]).
Karena itu, sebenarnya Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah merupakan Islam yang murni sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan sesuai dengan apa yang telah digariskan dan diamalkan oleh para sahabatnya.
Ketika Rasulullah SAW menerangkan Bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan, dengan tegas Nabi SAW menyatakan bahwa yang benar adalah mereka yang tetap berpedoman pada apa saja yang diperbuat oleh Nabi SAW dan para sahabatnya pada waktu itu (Ma ana alaihi al-yawm wa ashhabi).
Maka, Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah sesungguhnya beukanlah aliran baru yang muncul sebagai reaksi dari beberapa aliran yang menyimpang dari ajaran Agama Islam. Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah justru berusaha untuk menjaga Agama Islam dari beberapa aliran yang akan mencerabut Agama Islam dari akar dan pondasi semula, Setelah aliran-aliran itu semakin merajalela, tentu diperlukan suatu gerakan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan kembali ajaran murni Islam. Sekaligus merupakan salah satu jalan mempertahankan, memperjuangkan dan mengembalikan agama Islam agar tetap sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dan para Sahabat. (Khithah Nahdliyyah, 19-20).
Jika sekarang banyak kelompok yang mengaku dirinya termasuk Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah, maka mereka harus membuktikan dalam praktikkan keseharian bahwa ia benar-benar telah mengamalkan sunnah Rasulullah SAW dan sahabatnya. Abu Sa'id al-Khadimi berkata :( فاء قيل)
كل فر قة تد عي انها السنة والجماعة(قلنا ذلك لا يكون بالدعوى بل بتطبيق القول و الفعل وذلك بان السبة إلى زما ننا إنما يمكن بمطا بقة صحاح الا حاديث ككتب الشيخين وغير هما من الكتب التي اجمع على وثا قتهن). (البر طقة شرح الطر طقة ص ١١١-١١٢)
"(Jika ada yang bertanya) semua kelompok mengaku dirinya sebagai golongan Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah. Jawaban kami adalah: bahwa Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah itu bukan hanya klaim semata, namun harus diwujudkan (diaplikasikan) dalam perbuatan dan ucapan. Pada zaman kita sekarang ini, perwujudan itu dapat dilihat dengan mengikuti apa yang tertera dalam Hadits-hadits yang shahih, Seperti shahih al-Bukhari, Shahih Muslim dan kitab-kitab yang telah disepakati validitasnya." (Al-Bariqah Syarah al-Thariqah, hal 111-112).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan bahwa Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah merupakan ajaran yang sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dan itu tidak bisa hanya sebatas klaim semata, namun harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari.
Wallahu 'a'lam bishawaf
0 Response to "Pengertian Ahlussunnah Wal Jama'ah 2"
Post a Comment