Tiga Sendi Utama Ajaran Islam
April 16, 2020
Add Comment
Seperti apa yang dijelaskan, bahwa ada tiga pedoman ajaran yang menjadi standar Aswaja, yakni tauhid (aqidah), fiqh dan tashawuf, Ini seolah-olah ingin mengatakan bahwa inti ajaran dalam Agama Islam adalah tiga hal tersebut, bagaimanakah hal itu sebenarnya.
Dalam hadits Nabi Muhammad Saw yang menjelaskan tiga hal yang menjadi prinsip utama dalam Agama yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah hadits diceritakan: "Dari 'Umar bin Khathab RA,"Pada suatu hari kami berkumpul bersama Rasulullah SAW, tiba tiba datang seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, Tidak kelihatan tanda-tanda kalau dia melakukan perjalanan jauh, dan dan tak seorangpun dari kami yang mengenal ya, Laki-laki itu kemudian duduk dihadapan NABI SAW sambil menempelkan kedua lututnya pada lutut Nabi SAW, Sedangkan kedua tangannya di letakkan di atas paha Nabi SAW, laki-laki itu bertanya, "Wahai Muhammad beritahukanlah aku tentang Islam". Rasulullah SAW menjawab, "Islam adalah kamu bersaksi tiada tuhan selain Allah SWT dan Muhammad adalah utusan Allah SWT, mengerjakan Shalat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan dan kamu haji ke Baitullah jika kamu mampu melaksanakannya". Laki-laki itu menjawab, "Kamu benar". 'Umar berkata, "Kami heran kepada laki-laki tersebut, ia bertanya tapi ia sendiri yang membenarkannya". Laki-laki itu bertanya lagi, "beritahukanlah aku tentang iman". Nabi SAW menjawab "Iman adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari kiamat dan qadar Allah yang baik dan yang buruk". Laki-laki itu menjawab, "Kamu benar". Kemudian laki-laki itu bertanya lagi, "Beritahukanlah aku tentang ihsan. Nabi Muhammad SAW menjawab," Ihsan adalah kamu menyembah Allah SWT seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Ia melihatmu, "kemudian orang itu pergi. Setelah itu aku (umar) diam beberapa saat. Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadaku," Wahai Umar siaompakah orang yang tadang tadi? "Aku menjawab," Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabi Muhammad SAW lalu bersabda: "Sesungguhnya laki-laki itu adalah Malaikat Jibril AS. Ia datang kepadamu untuk mengajarkan agamamu". (Shahih Muslim, 9).
Memperhatikan Hadits ini maka ada tiga hal penting yang menjadi inti dari Agama yang Nabi SAW ajarkan, yakni Islam, Iman, Ihsan. Tigal hal ini merupakan satu kesatuan utuh, tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan lainnya, Dalam pengalaman kehidupan beragama tiga perkara itu harus ditetapkan secara bersamaan tanpa melakukan perbedaan. Seorang Muslim tidak diperkenankan terlalu mementingkan aspek iman dan Sebagaimana firman Allah SWT:
يا أيها الذين امنوا أدخلوا في السن كافة ولا تتعوا خطوات الشيطان انه لكم عدو مين (البقرة ٢.٨)
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (Al-Baqarah. 208).
Semula ketiganya merupakan suatu kesatuan yang tidak Terbagi-bagi. Namun perkembangan selanjutnya para ulama mengadakan pemisah Tigal tersebut, sehingga menjadi sebagian ilmu tersendiri. KH. Ahmad Siddiq mengemukakan beberapa landansan yang melandasi pemisa tersebut, Pertama, karena kecenderungan manusia yang selalu memperhatikan juz'iyah (bagian-bagian/parsial), setelah melihat secarah kulliyah (keseluruhan/global), atau kecenderungan pada diri manusia yang ingin merunci sesuatu yang global dan pada gilirannya mengutuhkan sesuatu yang terperinci tersebut. Kedua, pengaruh perkembangan dan metodologi ilmu pengetahuan, Dimana pengetahuan terhadap suatu bagian ilmu sering dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu jabang ilmu pengetahuan yang terpisah dari yang lainnya. Ketiga, karena pengaruh perkembangan zaman, Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan zaman yang mengharuskan adanya pengkhususan (spesifikasi) terhadap beberapa disiplin keilmuan, sehingga dapat mempermudah untuk di pelajari. (Pemikiran KH. Ahmad Siddiq, 2).
Wallahu 'a'lam bishawaf
Dalam hadits Nabi Muhammad Saw yang menjelaskan tiga hal yang menjadi prinsip utama dalam Agama yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah hadits diceritakan: "Dari 'Umar bin Khathab RA,"Pada suatu hari kami berkumpul bersama Rasulullah SAW, tiba tiba datang seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, Tidak kelihatan tanda-tanda kalau dia melakukan perjalanan jauh, dan dan tak seorangpun dari kami yang mengenal ya, Laki-laki itu kemudian duduk dihadapan NABI SAW sambil menempelkan kedua lututnya pada lutut Nabi SAW, Sedangkan kedua tangannya di letakkan di atas paha Nabi SAW, laki-laki itu bertanya, "Wahai Muhammad beritahukanlah aku tentang Islam". Rasulullah SAW menjawab, "Islam adalah kamu bersaksi tiada tuhan selain Allah SWT dan Muhammad adalah utusan Allah SWT, mengerjakan Shalat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan dan kamu haji ke Baitullah jika kamu mampu melaksanakannya". Laki-laki itu menjawab, "Kamu benar". 'Umar berkata, "Kami heran kepada laki-laki tersebut, ia bertanya tapi ia sendiri yang membenarkannya". Laki-laki itu bertanya lagi, "beritahukanlah aku tentang iman". Nabi SAW menjawab "Iman adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari kiamat dan qadar Allah yang baik dan yang buruk". Laki-laki itu menjawab, "Kamu benar". Kemudian laki-laki itu bertanya lagi, "Beritahukanlah aku tentang ihsan. Nabi Muhammad SAW menjawab," Ihsan adalah kamu menyembah Allah SWT seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Ia melihatmu, "kemudian orang itu pergi. Setelah itu aku (umar) diam beberapa saat. Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadaku," Wahai Umar siaompakah orang yang tadang tadi? "Aku menjawab," Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabi Muhammad SAW lalu bersabda: "Sesungguhnya laki-laki itu adalah Malaikat Jibril AS. Ia datang kepadamu untuk mengajarkan agamamu". (Shahih Muslim, 9).
Memperhatikan Hadits ini maka ada tiga hal penting yang menjadi inti dari Agama yang Nabi SAW ajarkan, yakni Islam, Iman, Ihsan. Tigal hal ini merupakan satu kesatuan utuh, tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan lainnya, Dalam pengalaman kehidupan beragama tiga perkara itu harus ditetapkan secara bersamaan tanpa melakukan perbedaan. Seorang Muslim tidak diperkenankan terlalu mementingkan aspek iman dan Sebagaimana firman Allah SWT:
يا أيها الذين امنوا أدخلوا في السن كافة ولا تتعوا خطوات الشيطان انه لكم عدو مين (البقرة ٢.٨)
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (Al-Baqarah. 208).
Semula ketiganya merupakan suatu kesatuan yang tidak Terbagi-bagi. Namun perkembangan selanjutnya para ulama mengadakan pemisah Tigal tersebut, sehingga menjadi sebagian ilmu tersendiri. KH. Ahmad Siddiq mengemukakan beberapa landansan yang melandasi pemisa tersebut, Pertama, karena kecenderungan manusia yang selalu memperhatikan juz'iyah (bagian-bagian/parsial), setelah melihat secarah kulliyah (keseluruhan/global), atau kecenderungan pada diri manusia yang ingin merunci sesuatu yang global dan pada gilirannya mengutuhkan sesuatu yang terperinci tersebut. Kedua, pengaruh perkembangan dan metodologi ilmu pengetahuan, Dimana pengetahuan terhadap suatu bagian ilmu sering dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu jabang ilmu pengetahuan yang terpisah dari yang lainnya. Ketiga, karena pengaruh perkembangan zaman, Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan zaman yang mengharuskan adanya pengkhususan (spesifikasi) terhadap beberapa disiplin keilmuan, sehingga dapat mempermudah untuk di pelajari. (Pemikiran KH. Ahmad Siddiq, 2).
Wallahu 'a'lam bishawaf
0 Response to "Tiga Sendi Utama Ajaran Islam "
Post a Comment