-->

Pengertian Ahlussunnah Wal Jama'ah Bagian 2

Ahl al Sunnah wa al Jama'ah merupakan ajaran yang mengikuti semua yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, Sebagian pembeda dengan yang lain, ada tiga ciri khas kelompok ini, yakni tiga sikap yang selalu diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya, Ketiga prinsip tersebut adalah:
1. Al Tawassuth (sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak extrim kiri dan tidak extrim kanan). Disrihkan dari Firman Allah SWT : "Dan demikian kami jadikan kamu sekalian(umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas sikap dan perbuatan kamu sekalian." (QS. Al-Baqarah, 153).

2. al-Tawazum (Seimbang dalam segalah hal termasuk dalam penggunaan Dalil 'Aqli dan Dalil Naqli). Firman Allah SWT: Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti kebenaran yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (penimbang keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan." (QS. Al-Hadid, 25).

3. al-I'tidal (tegak lurus), dalam Al-Qur'an disebutkan:
"Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-orang yang tegak membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil, Dan janganlah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu tidak berlaku adil, Berbuat adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa, Dan bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Maidah 9).

Ketiga prinsip merupakan sikap tengah serta berimbang dalam setiap persoalan, Misalnya, dalam masalah sifat dan Dzat Allah SWT antara kelompok Mujasimah (Menyatakan Allah SWT memiliki anggota tubuh dan sifat seperti manusia) dan Mu'aththilah (tidak mengakui adanya sifat bagi Allah SWT), tentang perbuatan Allah SWT antara Qadiriyah (manusia memiliki kekuatan atas dirinya) dan Jabariyah (manusia tidak memiliki daya apa-apa kecuali atas takdir Allah SWT), Menyikapi janji dan ancaman Allah SWT antara Murji'ah (semua hukuman dan balasan diserahkan kepada Allah SWT) dan Wa'iidiyyah (Allah SWT pasti akan menghukum orang-orang berdosa), Sikap kepada ahlul bait dan Sahabat Nabi Muhammad SAW antara Rafidhah/Syiah (seluruh sahabat kafir dan ahlul bait adalah orang-orang yang maksum) dan Khawarij (seluruh sahabat dan ahlul bait yang menjadi penyebab peperangan jamal dan siffin dihukumi kafir), dan lain sebagainya.

Ketiga prinsip tersebut dapat dilihat dalam masalah keyakinan keagamaan (teologi), perbuatan lahiriyah (fiqh) serta masalah akhlaq yang mengatur gerak hati (tashawwuf). Dalam praktik keseharian, ajaran Ahl al-Sunnah wa Al-Jama'ah dibidang teologi tercerminkan dalam rumusan yang digagas oleh Imam 'Asy' ari dan Imam Maturidi,

Sedangkan dalam masalah perbuatan badaniyah termanifestasikan (terwujud) dengan mengikuti madzhab yang empat yakni madzhab Hanafi, Madzahab Maliki, Madzhab Syafi'i dan Madzhab Hanbali,

Dalam Tashawwuf mengikuti Imam Junayd al-Bagdadi dan Imam al-Ghozali.

Sebagaimana definisi yang sangat sederhana, yang disenandungakan dalam untaian nazham KH. Zainal 'Abidin Dimyati :
"Pengikut Ahl al Sunnah wa Al Jama'ah adalah yang mengikuti madzhab para imam.
Dalam masalah ushul (akidah) mereka mengikuti madzhab Imam Asy' ati dan Imam Maturidi.
Dalam bidang fiqh mengikuti salah satu madzhab yang menjadi pemimpin umat ini
Imam Syafi'i, dan Imam Hanafi yang cemerlang,
Serta Imam Malik dan Imam Hamad bin Hanbal
Dalam bidang tashawwuf mengikuti ajaran Imam Jinaid." (Al-Idza'ah al-Muhimmah, 47)


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Ahlussunnah Wal Jama'ah Bagian 2"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel